Selasa, 15 April 2014

bajak singkal

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Bajak singkal (moldboard plow) terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan. Setiap bagiannya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Sangat penting untuk mengetahui fungsi dari tiap komponen bajak singkal agar dapat melakukan perbaikan, modifikasi, pembuatan alat, dan pengoperasian bajak singkal tersebut.

1.2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:
1.      Memahami tentang bajak singkal
2.      Dapat menghitung kapasitas kerja bajak singkal
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bajak singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak singkal inilah yang paling sering digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga ternak hela sapi atau kerbau sebagai sumber daya penariknya.

Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak singkal satu arah (one-way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah (two-way moldboard plow).

Bajak singkal ini dapat digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah dan sangat baik untuk membalik tanah.Bagian dari bajak singkal yang memotong dan membalik tanah disebut bottom.Suatu bajak dapat terdiri dari satu bottom atau lebih.Bottom ini dibangun dari bagian-bagian utama, yaitu : 1) singkal (moldboard), 2) pisau (share), dan 3) penahan samping (landside). Ketiga bagian utama tersebut diikat pada bagian yang disebut pernyatu (frog).Unit ini dihubungkan dengan rangka (frame) melalui batang penarik (beam).Bagian-bagian dari bajak singkal satu bottom secara terperinci.

Fungsi dari pisau bajak adalah untuk memotong tanah secara horisontal.Biasanya alat ini terbuat dari logam yang berbentuk tajam. Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan membalik tanah, karena bentuknya yang melengkung maka pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan dilemparkan sesuai dengan arah pembalikan bajak. Landside berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak agar tetap lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima bajak singkal pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.

Furrow wheel berfungsi untuk menjaga kestabilan pembajakan. Land wheel berfungsi untuk mengatur kedalaman sehingga kedalamannya konstan. Kolter berfungsi untuk memotong seresah dan memotong tanah ke arah vertikal sehingga pembalikan tanah menjadi lebih ringan dan biasanya dipasang di depan bajak serta berada sedikit di atas mata bajak. Jointer berfungsi untuk memungkinkan penutupan seresah lebih sempurna dalam pembajakan, terpasang di atas pisau bajak dengan kedalaman kerja + 5 cm. Pada kerangka terdapat titik penggandengan yang nantinya akan dirangkaikan dengan sumber daya penariknya.

Penggunaan bajak singkal ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain : pembalikan tanah lebih seragam pada tiap petak tanah yang diolah, lebih praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur, tidak menimbulkan alur mati (dead furrow) atau alur punggung (back furrow) sehingga pembajakan lebih rata. Bajak singkal dapat dipergunakan untuk mengait dan mencacah gulma, serta pembajakan di bawah vegetasi hijau yang tinggi.Bajak ini bekerja dengan ditarik oleh penggandeng misalnya traktor (Akhmad Fauzi, 2012).

Bajak singkal secara umum dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

1. Bajak singkal satu arah (one way moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah kanan

2. Bajak singkal dua arah ( two way / reversible moldboard plow), adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki (Anonim, 2005).


Berdasarkan arah lemparan lempengan tanah, bajak singkal dibedakan menjadi dua tipe, yakni :

Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya dalam satu arah. Lemparan atau pembalikan tanahnya biasanya dilakukan ke arah kanan.

Bajak singkal dua arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu mengerjakan pengolahan tanah, arah pelemparan atau pembalikan tanahnya dapat diatur dua arah yaitu ke kiri maupun ke arah kanan. Jenis bajak ini mempunyai mata bajak yang kedudukannya dirancang untuk dapat diputar ke kanan ataupun ke kiri dengan cepat, sesuai dengan arah pelemparan ataupun pembalikan tanah yang dikehendaki. Penggunaan bajak singkal dua arah mempunyai beberapa kelebihan akan menghasilkan pembalikan tanah yang seragam untuk seluruh petak tanah yang diolah, praktis untuk pengolahan tanah sistem kontur dari hasil kerjanya tidak akan berbentuk alur mati (dead-furrow) ataupun alur punggung (back-furrow), sehingga pembajakan dapat teratur dan rata. Namun kelemahannya adalah konstruksinya lebih berat dan lebih rumit, untuk ukuran bajak yang besar perlu dilengkapi sistem hidrolis untuk pemutaran mata bajaknya, perlu keterampilan yang lebih baik dari pengemudinya (Sitohang, 2010).











BAB III
METODOLOGI

3.1. Waktu Dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2014 di lahan Mekanisasi Pertanian.

3.2. Alat Dan Bahan

1.      Traktor roda 4 lengkap dengan bajak singkal
2.      Rol meter (50 meter)
3.      Tali Plastik
4.      Patok bambu
5.      Stopwatch
6.      Alat tulis
7.      Lahan
8.      Golok

3.3. Prosedur Kerja

1.      Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kerja, tiap kelompok terdiri dari 8 orang dan seorang diantaranya ditunjuk menjadi ketua kelompok.
2.     Setiap mahasiswa malakukan kegiatan yang berbeda – beda yang mana pembagiannya diatur oleh ketua kelompok kerja. Pengorganisasian kerja dapat dilakukan sebagai berikut :
1.      Kegiatan tata laksana persiapan :
Ø  Dua orang mahasiswa menyiapkan alat dan bahan, 1 orang mahasiswa memeriksa alat yang akan digunakan.
Ø  Dua orang mahasiswa menyiapkan lapangan ( mengukur, memberi patok lahan pengujian dengan bambu ).
2.      Mengukur kapasitas lapang dan slip roda :
Ø  Satu orang mahasiswa mengendarai traktor.
Ø  Satu orang mahasiswa mencatat waktu operasi efektif.
Ø  Satu orang mahasiswa mencatat waktu yang diperlukan untuk berputar dan mengatasi gangguan/kesulitan.
Ø  Satu orang mahasiswa mengukur jarak tempuh 3 putaran roda traktor.
Ø  Satu orang mahasiswa mencatat seluruh waktu yang diukur.
3.      Mengukur lebar, kedalaman bajak, kecepatan maju traktor :
Ø  Satu orang mahasiswa mencatat waktu tempuh.
Ø  Dua orang mahasiswa mengukur lebar dan kedalaman hasil pembajakan.
Ø  Satu orang mahasiswa mengukur konsumsi bahan bakar.
Ø  Satu orang mahasiswa mencatat hasil pengukuran.
Ø  Kegiatan tersebut harus dilakukan secara bergantian.
4.      Pelaksanan praktikum, pengukuran, dan pengambilan data.
3.      Setelah selasai melaksanakan praktikum, bereskan alat dan kembalikan traktor ke garasi.














BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil/Data
Hasil Praktikum :
Menentukan Kapasitas Lapang ( KLT dan KLE ) :
Ø  Waktu mulai bekerja               : 07.28
Ø  Waktu selesai bekerja              : 08.50
Ø  Waktu kerja total                    : 7 Menit 24 Detik
Ø  Luas lahan ( L )                       : 15 m x 3.65 m = 54,75 m2
Pengukuran kecepatan maju traktor :
No
Panjang Lintasan
( m )
Waktu Tempuh
( dt )
Kecepatan Maju Traktor
( m/dt )
1
15
20
0.98
2
15
26
0,95
3
15
29
0,91
4
15
31
0,89
5
15
30
0,93
Rerata
15
27,2
0,932







Pengukuran Slip Roda – Bajak singkal :
No
JT0
( m )
JT1
( m )
S =
1
17,90
17,20
4,07
2
17.90
17,10
4,68
3
17,80
17,00
4,70
4
18,00
17,15
4,9
5
17,90
17,25
3,8

Rerata



Kapasitas Lapang Teoritis ( KLT ) :
          KLT       = 0,36 ( V x LP )
                   = 0,36 ( 0,932 x 1,4 )
                   = 0,46 ha/jam
Kapasitas Lapang Efektif ( KLE ) :
          KLE       = L/WK
                   = 0,05475/0,123
                   = 0,445 ha/jam
Efisiensi Lapang ( EL )
          EL     = KLE/KLT x 100%
                   = 0,445/0,24x 100%
                   = 96,74%



























LAPORAN
ALAT MESIN BUDIDAYA PERTANIAN
( BAJAK SINGKAL )
PTB 141

Oleh :
RYAN NUGRAHANTO
SUHERIYAMAN
TANDA SAPUTRA
TOMAN MARULAM SIHITE
YOHANES PEMANDI PERMADI DANY I
YOSUA GALIH M.S
YUSTINUS BOWO KRISTIONO
PUTRI BINTANG P
VELDI ARBA







PROGRAM STUDI MEKANISASI PERTANIAN
JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014
BAB V
KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.      Bajak singkal terdiri dari dua jenis yaitu bajak singkal satu arah (one way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah ( two way/reversible moldboard plow).

2.      Bajak singkal terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan yaitu beam, moldboard, frog, landside, point of share, share, wing of share, land wheel, dan frame.

3.      Ukuran luas kerja dari tiap bottom tidak sama dengan ukuran jumlah bottom dikalikan jika luas kerja perbottom sehingga harus dilakukan pengukuran menyeluruh.













DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Fauzi, A.(2012). Bajak Singkal. [online].Tersedia: http://uzymozy.blogspot.com/2012/09/bajak-singkal.html%5B7 Maret 2013].

Anonim.(2005).Bajak Singkal.[online].Tersedia: http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/bajak-singkal.html%5B7 Maret 2013].


Sitohang, Benidiktus.(2010).Bajak Singkal. [online].Tersedia: http://www.ideelok.com/alat-dan-mesin/bajak-singkal.html%5B7 Maret 2013].